Friday, July 28, 2017

7 Tahap Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menekankan bahwa semua kegiatan usaha dari kecil hingga besar memiliki program keselamatan dan kesehatan kerja. Program kesehatan dan keselamatan kerja merupakan proses untuk mengelola pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit terkait pekerjaan di tempat kerja. Pengurus perusahaan atau atasan langsung memiliki tanggungjawab kepada karyawan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja selama ada di tempat kerja. Ruang lingkup program keselamatan dan kesehatan kerja tergantung pada ukuran bisnis (jumlah tenaga kerja) dan tingkat bahaya di tempat kerja. Umumnya, untuk bisnis usaha yang kecil dapat menyatakan terkait kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam beberapa halaman dan mudah untuk disosialisasikan.

sumber: pandaibesi.com

Tujuh langkah berikut ini memiliki fokus pada dasar-dasar untuk dilakukan program yang lebih lanjut pada bisnis usaha kecil. Langkah-langkah ini dapat menjadi kunci menuju lingkungan kerja yang aman dan menjadi komponen dasar program K3 yang akan dikembangkan.

1. Buat rencana untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja. Pihak manajemen harus mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan mengambil langkah untuk menghilangkan dan meminimalkannya. Kembangkan rencana keselamatan kerja. Beritahu seluruh karyawan apa yang harus dilakukan untuk memastikan keamanan setiap karyawan dan apa yang pihak manajemen harapkan. Pastikan setiap karyawan memiliki akses ke alat dan petugas P3K

2. Periksa tempat kerja karyawan. Periksa semua fasilitas dan peralatan secara baik untuk memastikannya terjaga dengan baik dan aman digunakan. Periksa juga area penyimpanan dan kaji prosedur kerja dengan baik. Apakah setiap barang yang ada di tempat penyimpanan ditumpuk dengan baik?. Apakah karyawan telah mendapatkan cara mengangkat barang berat tanpa melukai diri mereka sendiri? Dan Apakah karyawan tahu dimana pintu keluar darurat dan dimana mereka harus berkumpul saat terjadi bencana?

3. Pelatihan untuk karyawan. Pelatihan yang tepat diperlukan untuk semua karyawan, terutama jika ada risiko cedera potensial yang terkait dengan pekerjaan. Berikan instruksi atau arahan tertulis dan prosedur kerja yang aman sehingga karyawan lebih mengerti secara berulang terkait apa yang diketahui selama pelatihan. Pengawasan terhadap karyawan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan apa yang diajarkan dalam pelatihan dilakukan dengan benar dan aman selama bekerja. Dengan tidak memberikan pelatihan yang benar untuk karyawan Anda, Anda tidak hanya membahayakan keselamatan karyawan Anda namun Anda akan bertanggung jawab atas insiden yang dapat menimbulkan konsekuensi serius.

4. Komunikasikan secara berkala terhadap karyawan. Bertemu secara berkala dengan karyawan dan mendiskusikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Ajak karyawan untuk dapat membagikan gagasan mereka terkait cara meningkatkan keselamatan di tempat kerja.

5.  Sellidiki setiap kejadian. Bahkan jika sebuah insiden tidak mengakibatkan cedera serius, lakukan penyelidikan insiden untuk membantu menentukan mengapa sebuah kejadian terjadi sehingga manajemen dapat mengambil langkah untuk memastikan hal itu tidak akan terulang kembali.

6. Pertahankan catatan. Simpan catatan semua perawatan pertolongan pertama, inspeksi, investigasi insiden, dan kegiatan pelatihan. Informasi ini dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dalam kondisi tidak aman atau prosedur kerja.

7. Menjaga keamanan sebagai bagian penting dari bisnis. Keselamatan wajib untuk dipertimbangkan dalam setiap kegiatan usaha. Ini sama pentingnya dengan bisnis yang sukses seperti layanan pelanggan, pengendalian inventaris, dan perencanaan keuangan. Komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) masuk dalam proses bisnis yang baik karena hal ini merupakan salah satu cara untuk melindungi aset yang sangat berharga, yaitu karyawan
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments:

Menerima kritik dan sarannya...